Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Ngawi menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan Literasi Digital di gedung kesenian Kabupaten Ngawi pada Rabu, (31/5/23). Kegiatan ini dihadiri lebih dari 90 peserta yang mewakili Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan di Kabupaten Ngawi.
Dalam penyampaiannya, Kepala Diskominfo Kabupaten Ngawi, Wahyu Sri Kuncoro, menekankan pentingnya manajemen yang baik dalam mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang digunakan di OPD. Saat ini, terdapat sekitar 150 aplikasi yang digunakan oleh OPD Kabupaten Ngawi. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk memastikan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut dapat saling terhubung dan memiliki interoperabilitas.
“Bapak Bupati menginginkan seluruh aplikasi yang ada di OPD terintegrasi. Jadi antara OPD satu dengan yang lain bisa berbagi data. Ini akan membantu mempercepat proses dan fasilitas data yang ada di Kabupaten Ngawi,” terang Kepala Diskominfo Kabupaten Ngawi.
Penghubungan aplikasi-aplikasi tersebut memungkinkan pertukaran data yang lebih efektif antara OPD di Kabupaten Ngawi. Hal ini sesuai dengan arahan Bupati untuk memungkinkan koneksi antara aplikasi yang ada. Dengan demikian, data yang ada di satu aplikasi dapat dibagikan dengan aplikasi lain sesuai dengan program pemerintah pusat yang menekankan konsep “satu data”.
Pengintegrasian aplikasi dan pertukaran data antara OPD dan kecamatan diharapkan memberikan manfaat besar dalam pengelolaan sumber daya teknologi informasi di Kabupaten Ngawi. Dengan keterhubungan ini, OPD dan kecamatan dapat lebih efisien dan efektif dalam berbagi informasi, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan Literasi Digital juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap literasi digital. Dalam era teknologi informasi yang terus berkembang, literasi digital menjadi keterampilan sangat penting. Peserta diharapkan dapat menguasai konsep, prinsip, dan keterampilan dasar dalam penggunaan teknologi informasi, termasuk penggunaan aplikasi-aplikasi yang ada di OPD dan kecamatan.